Idealnya,
orang-orang bekerja sesuai dengan bidang studi mereka saat sekolah. Namun nyatanya, ada orang yang justru pekerjaannya sama sekali tidak ada
hubungan saat mereka kuliah.
Tak hanya
karyawan, para CEO pun, setidaknya di Amerika Serikat ada yang bidang
pekerjaannya sama sekali tidak bersentuhan dengan apa yang mereka pelajari di
bangku kuliah. Para CEO ini tidak hanya lulusan S2, bahkan ada yang tidak lulus
kuliah alias bukan sarjana. Mereka kuliah di program studi yang nyeleneh, dan
sekarang menjadi pemimpin perusahaan yang sukses. Fenomena tersebut juga terjadi di Indo nesia seperti Bob Sadino orang yang sangat nyentrik ini bukanlah sarjana namun ia mampu meraih sukses melampaui orang yang bergelar sarjana bahkan doktor, Dia adalah pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket). tak ada jaminan bahwa gelar kesarjanaan mempu membuat orang menjadi seperti apa namun mereka CEO adalah sarjana yang tak sesuai bidang.
Berikut sekelumit
kisah beberapa CEO tersebut.
1. Ken
Chenault
Ken
merupakan CEO American Express dan lulusan program studi Sejarah dari Bowdoin
College. Ia merupakan salah satu Afro-Amerika pertama pemimpin perusahaan yang
masuk ke dalam daftar Fortune 500, sejak menjadi CEO raksasa perbankan itu pada
tahun 2001.
Awalnya, Ken
bersekolah di Springfield College melalui beasiswa olahraga. Akan tetapi, ia
kemudian pindah ke Bowdoin College untuk mempelajari liberal arts dan kemudian
memperoleh gelar di bidang Sejarah.
2. Michael
Dell
Dell adalah
CEO dan pendiri Dell, salah satu perusaahaan komputer. Ia berkuliah di
University of Texas at Austin pada jurusan kedokteran. Tak seperti CEO lainnya
yang setidaknya memiliki gelar sarjana, Dell tidak menyelesaikan kuliahnya.
Berasal dari
keluarga dokter, Dell malah memiliki naluri bisnis yang kuat. "Orang tua
saya tidak senang saya tidak selesai kuliah. Saya mengambil jurusan biologi
tapi kemudian saya menggemari komputer, saya melihat peluang yang luar biasa di
bisnis," kata Dell. hehehe dia ini adalah salah satu dari mereka CEO adalah yang tak sesuai bidang bahkan dia tidak sampai lulus sekolah.
3. Carly
Fiorina
Carly
merupakan mantan CEO Hewlett-Packard. Siapa sangka, ia lulus dari Stanford
University dengan dua gelar sekaligus, yakni Sejarah Abad Pertengahan dan
Filsafat. Saat kuliah, Carly bekerja di salon kecantikan dan sebagai sekretaris.
Carly juga memperoleh gelar MBA dalam bidang marketing dari University of
Maryland, College Park dan magister manajemen dari MIT. Sebelumnya ia pernah
kuliah pula di UCLA School of Law, namun tak selesai.
"Hanya
di Amerika mahasiswa Sejarah Abad Pertengahan, didepak dari fakultas hukum, dan
pernah bekerja sebagai resepsionis kemudian menjadi CEO salah satu perusahaan
terbesar dunia," kata Carly.
4. Robert
Iger
Robert
adalah CEO The Walt Disney Company. Ia memiliki gelar di bidang komunikasi
jurusan televisi dan radio dari Ithaca College dengan predikat magna cum laude.
Setelah lulus, ia membawakan rubrik ramalan cuaca di stasiun televisi lokal.
Berkat gelarnya, ia menapaki karir yang lebih menjanjikan. Ia menjadi eksekutif
di ABC sebelum beralih ke Disney pada tahun 1999.
5. Denise M
Morrison
Denise
adalah CEO The Campbell Soup Company. Ia memiliki dua gelar sarjana, yakni
Ekonomi dan Psikologi dari Boston College dengan predikat magna cum laude. Ia
memulai karir di industri makanan yang akhirnya ia geluti selama tiga dekade.
Ia didaulat sebagai salah satu wanita kuat versi majalah Fortune. Ia menjadi
Presiden dan CEO Campbell pada tahun 2011.
dari daftar nama pemilik perusahaan besar mereka CEO adalah sarjana tak sesuai bidang namun mereka bisa menjadi berhasil, jadi sekolah bukanlah sesuatu yang menjamin bagi kita agar menjadi siapa bisa jadi karena kemauan dan tekad yang kuatlah yang menjadikan siapa mereka.
0 comments:
Post a Comment