Calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Pemilihan Umum Presiden 2014 sebagai momentum terakhir bagi dirinya guna memberikan pengabdian untuk bangsa dan negara.
Sebagai politisi dan anak bangsa, JK menuturkan niat dan tujuan menjadi cawapres hanya ingin mewujudkan Indonesia sebagai bangsa besar dan berdaulat. Karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan dari seluruh tim pemenangan dan kader parpol pengusung untuk mampu meyakinkan rakyat dalam pilpres pada 9 Juli 2014.
Tuturnya "Kalau tidak berhasil, Anda berhak marah dan protes terhadap kami," kata Wakil Presiden periode 2004-2009 itu.
Menurut pria berumur 72 tahun kelahiran Makasar itu, untuk mewujudkan negara yang sejahtera dan makmur, Indonesia harus dipimpin seorang yang jujur dan memiliki rasa kerakyatan seperti Jokowi.
"Saya Ucapkan terimakasih karena Anda percaya kepada kami berdua. Kemenangan itu bukan untuk kami berdua," ujarnya, Kalau memang menang kemenangan ini adalah kemenangan rakyat
Jokowi-JK akan berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres mendatang. Pada pemilu presiden 2009, JK maju sebagai calon presiden didampingi calon wakil presiden Wiranto. Saat ini, JK menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia dan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.
Wakil Ketua PDI Perjuangan, Efendi Panjaitan, berharap selain menghubungkan partai-partai koalisi dan tim relawan, Jusuf Kalla dapat menjawab isu-isu negatif yang ditujukan kepadanya.
"Ada isu-isu negatif yang dimunculkan tentang beliau mulai tentang SARA, keterlibatan beliau di Golkar sehingga ia disebut bagian dari Orde Baru. Atau tentang kinerja dia sebagai Wakil Presiden yang sering melangkahi SBY. Dia punya penjelasan atas itu," katanya..
0 comments:
Post a Comment