Gap Antara Kaya Dan Miskin terlalu Jauh Di Indonesia Yang mengakibatkan Tawuran

Di Indonesia orang gampang sekali emosi akibatnya perkelahian sering terjadi di Indonesia, semua ini di akibatkan gap antara kaya dan miskin terlalu jauh perbedannya. sebagai contoh, kita sering menjumpai di pertandingan sepak bola sering terjadi pertengkaran hanya di karenakan tim yang di dukungnya mengalami kekalahan tindakan ini terkadang meluas sampai mereka merusak taman kota, sungguh hal yang tek perlu dan patut kita sesalkan.

Mari kita analisa bersama, kenapa mereka bisa berbuat seperti itu? saya pernah menanyakan kepada pendukung dari pihak yang kalah, kenapa anda tawuran dan merusak taman kota dan menggangu fasilitas pengguna jalan umum dan mereka hanya menjawab kami kesal karena tim yang di banggakan kalah dalam pertangdingan. lalu saya melakukan penelitian lebih lanjut, pendapatan rata-rata orang indonesia adalah 2 dollar kalu dirupiahkan sekitar 25.000 rupiah kemudian dengan penghasilan tersebut mereka pergunakan beli tiket masuk dalam sebuah pertandingan untuk mendukung timnya angka yang jauh berbeda dengan para pejabat, artis dan kaum yang memiliki modal / pengusaha, pejabat penghasilan tiap bulannya 1 M dengan perincian sebagai berikut:
Gaji pokok: Rp 15.510.000
Tunjangan Listrik: Rp 5.496.000
Tunjangan Aspirasi: Rp 7.200.000
Tunjangan kehormatan: Rp 3.150.000
Tunjangan Komunikasi: Rp 12.000.000
Tunjangan Pengawasan: Rp 2.100.000
Total: Rp 46.100.000/bulan
Total per tahun: Rp 554.000.000

Masing-masing anggota DPR mendapatkan gaji yang sama. Sedangkan penerimaan non-bulanan atau non-rutin, dimulai dari penerimaan gaji ke-13 pada Juni, dengan rincian sebagai berikut:
Gaji ke-13: Rp 16.400.000
Dana penyerapan (reses): Rp31.500.000
Dalam satu tahun sidang, ada empat kali reses, jika ditotal selama pertahun dapat diperoleh angka sekitar Rp 118.000.000 dalam satu tahun. Sementara penghasilan yang bersifat sewaktu-waktu yaitu dana insentif (tambahan) dari pembahasan Rancangan Undang Undang dan honor melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebesar Rp 5.000.000 per kegiatan.
Sedangkan untuk dana kebijakan insentif legislatif sebesar Rp 1.000.000 per RUU. Sehingga, secara keseluruhan, yang diterima seorang Anggota DPR-RI dalam setahun dapat mencapai hampir Rp 1 miliar.

Kemudian kita lihat berapa besar penghasilan para pengusaha. Anda tahu Bong Chandra, dia memilikin nilai investasi senilai 180 milyar bayangkan kekayaan yang tidak sebanding dengan pendapatan rata-rata orang Indonesia.

Coba bayangkan penghasilan 25.000 melawan 1 milyar bahkan ratusan milyar rupiah. Kemudian dengan gaji 25.000 rupiah ini adalah untuk makan sehari dan memenuhi kebutuhan bersama keluarganya namun mereka gunakan untuk membeli tiket pertandingan sepak bola yang harganya 25000, apalagi kalau tiket yang ia dapat dari calo yang harganya bisa  2 kali lipat dari harga normal artinya mereka mempertaruhkan untuk tidak makan 2 hari demi satu tiket pertandingan, bisa kita bayangkan betapa kecewa dan marahnya ketika tim yang mereka dukung kalah dalam bertanding. kemuingkinan besar gap antara kaya dan miskin yang terlalu jauhlah yang mengakibatkan mereka tawuran.

Solusi untuk masalah ini mungkin pemerintah harus memikirkan hal ini. Pemerintah bisa menaikkan taraf hidup mereka misalnya pemerintah menaikkan penghasilan perhari mereka yang asalnya 2 dollar menjadi 7-10 dollar kemungkinan  hal yang membuat kekacauan diantara mereka lambat laun akan meredam karena mereka tidak mempertaruhkan uang kebutuhan sehari hari mereka untuk menonton pertandingan karena mereka masih punya sisa untuk makan dan kebutuhan rumah tangga mereka.